Google

Tips n Tricks

Tuesday, April 10, 2012

Bentang Budaya Jepang Dulu dan Sekarang

Jepang adalah sebuah negri yang kaya akan budaya dan tempat-tempat wisata yang indah. Keindahan panorama alamnya seringkali berkaitan dengan budaya masyarakat setempat. Misalnya ketika musim bermekarannya bunga sakura, orang-orang Jepang merayakannya dengan budaya momiji, yaitu sebuah tradisi melihat keindahan bunga sakura bersama dengan teman ataupun sanak keluarga sambil berekreasi, biasanya sambil makan siang bersama di taman publik yang banyak ditumbuhi sakura.

Sebagai sebuah negara tujuan wisata budaya, Jepang memiliki berbagai macam tradisi budaya yang masih terus dilestarikan sampai sekarang. Misalnya banyaknya festival tahunan yang diadakan pada tanggal-tanggal tertentu setiap tahunnya. Seain merupakan kekayaan budaya, festival tahunan ini juga menjadi daya tarik tersendiri untuk para wisatawan yang sedang mencari alternatif menghabiskan liburan dengan keluarganya. Adapun beberapa festival yang sangat terkenal di Jepang dan menjadi salah satu daya tarik wisatawan adalah

Hina Matsuri, sebuah festival tahunan yang diperuntukan untuk anak perempuan. Di selenggarakan setiap tanggal 3 Maret setiap tahunnya. Pada festival ini setiap keluarga yang memiliki anak perempuan, memajang satu set boneka Hina, atau Hina Ningyo. Yang terdiri dari boneka kaisar dan permaisuri beserta para dayang dan pemain musik. Hina Matsuri sendiri bertujuan untuk mengusir para roh jahat yang akan mengganggu anak perempuan, sehingga diharapkan anak perempuan dalam keluarga itu  terhindar dari roh jahat yang akan mengganggu mereka hingga mereka menikah.  
Hina Ningyo-saya suka travelling
Hina Ningyo
  
Koi no bori atau Kodomo no hi, festival ini diperuntukan untuk para anak laki-laki agar mereka memperoleh keselamatan dan terhindar dari bencana, dan senantiasa diberkahi. Biasanya tiap rumah mengibarkan bendera yang berbentuk ikan di depan rumah mereka. Dirayakan setiap tanggal 5 Mei setiap tahunnya.
paket wisata jepang
koinobori

3.      Tanabata Matsuri, sebuah festival unik yang diselenggarakan setiap tanggal 7 bulan 7. Festival ini berkaitan dengan sebuah legenda yang amat terkenal di Jepang, tentang sepasang kekasih yaitu bintang Altair dan bintang Vega yang terpisahkan oleh gugusan bintang Bimasakti. Kedua bintang ini hanya bisa bertemu pada malam tanggal 7 bulan 7 setiap tahunnya. Di festival ini, orang Jepang menuliskan berbagai keingiannya dalam sebuah kertas kemudian mengikatkannya pada pohon bambu , dengan harapan keinginannya itu dapat diketahui Dewa dan kemudian Dewa mengabulkannya.
wisata mancanegara
Tanabata
Selain kaya akan budaya, Jepang juga memiliki kawasan dan bangunan bersejarah yang kemudian beralih fungsi menjadi kawasan wisata yang seringkali dikunjungi oleh para wisatawan, salah satu nya adalah Tokyo Tower. Tokyo Tower adalah salah satu simbol dari kota Tokyo, dengan ketinggian 332,5 meter melebihi tinggi dari menara Eiffel di Paris. Awalnya Tokyo tower ini bernama Nippon Denpato, berlokasi di area Shiba park. Awalnya menara ini didirikan sebagai antena pemancar bagi siaran radio dan televisi dengan gelombang analog. Namun sejalan dengan perkembangan teknologi di Jepang yang beralih kepada gelombang digital, maka keberadaan Tokyo Tower ini kemudian beralih fungsi menjadi sebuah kawasan wisata yang banyak menarik perhatian para wisatawan asing maupun dalam negeri.
wisata ke jepang
Tokyo Tower
Ada juga kawasan Harajuku, yang merupakan sebuah kawasan tempat berkumpulnya anak-anak muda di Tokyo. Di kawasan itu, mereka berkumpul dan saing memperlihatkan atau lebih tepatnya memamerkan penampilan mereka, keahlian mereka dalam bermusik ataupun berdagang aneka barang yang unik dan ajaib.Harajuku bisa ditempuh melalui JR Yamanote Line lalu turun di stasiun Harajuku, atau si Stasiun Meijijingumae dengan Subway Chiyoda Line. Atau bisa juga dengan berjalan kaki mengikuti papan penunjuk arah dari Shibuya (bisa ditempuh dengan 30 menit perjalanan) atau dari Shinjuku (sekitar 40 menit).
wisata budaya
Harajuku

Di belakang stasiun Harajuku terdapat sebuah kuil yang dibangun pada masa pemerintahan Kaisar Meiji sebagai bentuk penghargaan rakyat terhadap sang Kaisar dan Permaisuri. Sampai saat ini, kuil ini masih digunakan untuk berbagai penyelenggaraan upacara keagamaan, pernikahan dan lain sebagainya.
Di antara gerbang masuk kuil dan jembatan Yoyogi, banyak ditemui anak-anak muda yang berpenampilan anime kesukaan mereka. Tapi jika anda tertarik untuk mengambil gambar mereka, ada baiknya anda meminta ijin terlebih dahulu, sehingga mereka tidak akan marah ketika anda mengambil gambarnya.
Di Kawasan ini juga ada suatu tempat yang bernama Takeshita, yaitu sebuah tempat yang selalu ramai dengan para pedagang barang-barang unik dan kosmetik dengan harga yang relatif murah. Kawasan ini hanya sepanjang 500m saja, jadi jangan kaget jika anda berkunjung di akhir pekan, kepadatannya menjadi sangat luar biasa dan memaksa anda untuk berdesakan dia antara kerumunan orang di sana. Karena toko-toko di kawasan ini menjual aneka produk mereka dengan harga yang relatif murah,salah satunya adalah daisho, yang menjual barang-barangnya dengan satu harga, yaitu 100 yen. Sehingga kawasan ini adalah kawasan yang tepat untuk mencari oleh-oleh khas Jepang dengan harga yang murah meriah. (fwj/drn/0412)


No comments:

Kata-kata Hikmah..! Jelang Pemilu, Jangan Golput ! Di Pemilu 2009