Google

Tips n Tricks

Tuesday, December 18, 2007

Merawat Bayi Prematur di Rumah

Merawat Bayi Prematur di Rumah


Siapa pun tentu mengharapkan bayi yang dikandungnya akan terlahir normal tanpa masalah. Namun, jika karena suatu hal bayi harus terlahir prematur, dibutuhkan pengetahuan dan kesabaran orangtua untuk merawatnya.

Heni (29), sebut saja demikian, panik luar biasa. Ketika kehamilannya baru menginjak usia 32 minggu, tiba-tiba ketubannya pecah. Untuk menyelamatkan bayinya Heni harus melahirkan anaknya melalui operasi sesar meski usia kehamilannya belum cukup bulan.

Operasi bukanlah sesuatu yang ditakutkan Heni. Karyawan swasta yang tinggal di Jakarta ini takut jika bayi yang dilahirkannya memiliki kelainan atau bermasalah, sementara ia tidak punya pengalaman merawat bayi prematur.

Heni hanyalah salah satu dari sekian banyak ibu melahirkan yang panik dan dihinggapi kecemasan berlebihan karena memiliki anak prematur. Dokter Spesialis Anak Bidang Perinatologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Rinawati Rohsiswatmo mengatakan, bayi disebut lahir prematur jika usia kehamilan ibu kurang dari 37 minggu. Adapun kelahiran cukup bulan bila usia kehamilan sudah mencapai 37-40 minggu.

Bayi yang dilahirkan prematur biasanya membutuhkan perawatan intensif maupun semi-intensif di rumah sakit. Hal ini karena sistem atau organ-organ tubuhnya belum matang sehingga bayi butuh bantuan untuk tetap hidup.

Namun, tidak semua bayi prematur harus dirawat di rumah sakit. Jika kondisinya memungkinkan, bayi prematur bisa langsung dibawa pulang.

Menurut Rina, penentuan kondisi bayi layak dibawa pulang atau tidak bukan hanya berdasar pada usia kehamilan. Berat badan bayi saat lahir juga harus dipertimbangkan.

Bayi prematur dengan berat badan minimal 1,8-2 kilogram sudah aman untuk dibawa pulang asalkan tidak ada kelainan atau memiliki faktor penyulit akibat belum sempurnanya semua organ tubuh.

Berat badan dua kilogram ini setara dengan usia kehamilan 34 minggu di mana bayi sudah memiliki refleks isap dan pola napas teratur. Pada bayi yang lahir di bawah 34 minggu belum memiliki pola napas teratur sehingga terkadang ”lupa” bernapas karena paru-parunya belum sempurna. ”Sebelum pulang, bayi prematur harus mampu minum secara aktif,” tutur Rina.

Untuk bayi prematur dengan berat badan di bawah 1,8 kilogram sebaiknya dirawat terlebih dulu di rumah sakit. Di rumah sakit, bayi prematur dirawat di dalam inkubator untuk menjaga kestabilan suhu tubuh. Beberapa bayi juga membutuhkan bantuan oksigen untuk bernapas serta dibantu perawat untuk minum susu. Lama masa perawatan bayi prematur berbeda-beda tergantung kondisi kesehatan bayi.

Kesiapan orangtua

Ketika bayi prematur boleh dibawa pulang, dibutuhkan kesiapan orangtua untuk merawat bayi prematur di rumah. Mau tidak mau orangtua harus belajar merawat bayi prematur karena bayi ini membutuhkan perawatan khusus yang berbeda dengan bayi-bayi pada umumnya.

Orangtua di rumah perlu menjaga kehangatan tubuh pada bayi prematur. Karena kulitnya masih sangat tipis, bayi prematur sangat rentan terhadap dingin. Cara paling tepat untuk menjaga suhu tubuh bayi prematur adalah dengan metode kanguru.

Metode ini meniru cara kanguru menghangatkan badan anaknya. Caranya adalah, bayi ditelanjangi dan hanya memakai popok serta penutup kepala. Bayi lalu dimasukkan ke dalam baju ibunya dan diletakkan di antara payudara ibu. Baju ibu berfungsi untuk menutup seluruh tubuh bayi seperti kantong kanguru. Ketika ibu berdiri atau duduk, posisi bayi ditegakkan. Sementara pada posisi ibu berbaring, bayi tengkurap atau miring.

Metode kanguru ini dilakukan selama 24 jam. Oleh karena itu, dibutuhkan ”ibu pengganti” yang bisa dilakukan oleh ayah atau anggota keluarga lainnya. ”Prinsipnya adalah kulit bayi menempel pada kulit ibu agar bayi bisa mengambil panas dari tubuh ibunya,” tutur Rina.

Meski prematur, orangtua tidak perlu takut untuk memberi minum bayi. Bayi prematur tetap harus diberi air susu ibu (ASI) setiap 2-3 jam sekali. Bayi prematur dengan berat badan 1,8-2 kilogram sudah memiliki refleks mengisap yang baik. Kalau bayi masih kesulitan mengisap, pemberian ASI bisa melalui pipet.

Kalau karena terpaksa ASI tidak bisa keluar, bayi prematur bisa diberi susu formula. Sekarang ini di pasaran banyak susu formula khusus untuk bayi prematur, namun pemberiannya harus berkonsultasi dengan dokter. Ada literatur yang menyebutkan, pemberian susu tidak boleh terlalu banyak, hanya sekitar 10-30 cc per kilogram berat badan per hari karena bayi prematur masih mengalami gangguan pada sistem penyerapan.

Bayi prematur sebaiknya tidak dimandikan karena rentan kedinginan. Untuk menjaga kebersihan, bayi prematur cukup dilap dengan air hangat lalu segera dikeringkan dengan handuk kemudian digendong lagi dengan metode kanguru. Jika ruangan memakai mesin penyejuk ruangan (AC), suhu minimum ruangan sebaiknya tidak kurang dari 25 derajat Celsius.

Bayi yang lahir prematur harus tetap diberi vaksinasi agar terhindar dari penyakit menular mematikan. Pemberian imunisasi ini harus dikonsultasikan lebih dulu dengan dokter, demikian juga dengan pemberian makanan semi padat.

Meskipun bisa merawat sendiri, orangtua sebaiknya tetap rajin berkonsultasi dengan dokter selama merawat bayi prematur di rumah. (Lusiana Indriasari)

No comments:

Kata-kata Hikmah..! Jelang Pemilu, Jangan Golput ! Di Pemilu 2009